THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Pages

Sabtu, 27 Juli 2013

ARTIKEL BISNIS ONLINE UNTUK PROMOSI
Berbisnis di dunia maya mengandalkan kunjungan orang untuk membaca tawaran Anda. Oleh sebab itu, bila website yang anda buat memuat banyak artikel bisnis online yang menarik, akan banyak orang yang berkunjung ke website Anda. Peluang promosi akan menjadi semakin besar, dan tawaran-tawaran Anda akan banyak diminati. Jadi manfaatkan artikel bisnis online untuk promosi.

Gunakan artikel bisnis online yang sekiranya banyak dibutuhkan orang, tentang apapun, sekedar memancing kunjungan. Website yang ramai dibicarakan, berdampak promosi yang luar biasa. para pengiklan akan melirik situs-situs seperti ini untuk menggeber iklan mereka. Manfaatkan dengan baik peluang ini, karena kita bersaing sangat ketat dengan artikel bisnis online lainnya.

Jadikan kesempatan persaingan untuk mengasah kreatifitas kita, jangan malah melemahkan daya juang. Layaknya di dunia offline, dunia maya juga diramaikan dengan persaingan, utamanya persaingan daya tarik. Pasalnya setiap saat orang klik di mesin pencari untuk mengakses pengetahuan terbaru, atau hal-hal unik lainnya. Maka kreatifitas menjadi panglima di dalam bisnis online.Jangan sampai ketinggalan berita, monitor selalu perkembangan yang ada, dan jadikan artikel bisnis online yang menarik. Soal apapun bisa dihandle, asal dapat dikemas dengan semenarik mungkin. Berita terhangat sering menjadi santapan yang diperebutkan oleh para pengguna internet. Di situlah kita mainkan aksi promo kita. Jadi jangan tangung-tanggung kalau website Anda sudah online.

Jenis Bisnis Online Internet
Dengan maraknya bisnis berbasis teknologi internet alias bisnis online , banyak orang berlomba-lomba  untuk bisa menghasilkan uang melalui bisnis di internet. Banyak diantaranya yang cukup berhasil. Namun banyak juga yang gagal atau tertipu karena memang cara yang dilakukan ternyata salah atau menyalahi aturan. Berikut ini ada beberapa jenis bisnis online internet yang bisa menjadi referensi bagi anda.

1.Forex Trading
Forex online trading adalah suatu pekerjaan yang sangat menjanjikan dan memiliki peluang income sangat besar sekali.
2.Ebook Bisnis
Salah satu cara yang paling efektif bagi para pemikir, pembuat konsep dan pakar untuk menjual ide, ilmu dan ketrampilan nya. Jika anda pintar, memiliki ide atau skill tertentu maka coba membuat e-book dan dijual secara online. Kemungkinan laku / ada pembeli pasti ada. Dan bisnis model ini yang paling banyak diminati dan laris manis.
3.Afiliasi Program
Banyak Perusahaan besar bergabung dalam sebuah group pemasaran afiliasi , kita bisa bergabung dalam Group tersebut dan memasarkan Perusahaan – perusaahan itu secara online.
4.Autosurf Program
Program Autosurf adalah program di Internet , dimana semua membernya diwajibkan untuk melakukan surfing web. Artinya anda akan dibayar sesuai prosentase surfing anda. Banyak juga diantara program Autosurf yang scam / menipu, jadi diharapkan lebih hati-hati dalam memilih.
5.MLM Bisnis
Bisnis network marketing / pemasaran jaringan atau multilevel marketing bisa dijalankan secara online. Di indonesia prospek bisnis ini sangat menjanjikan , apalagi pemakai internet semakin bertambah , hanya perlu kecerdikan anda untuk memilih perusahaan MLM yang bagus , yang di back up oleh perusahaan besar , sehingga bisnis mlm yang anda jalankan bisa bertahan dan terus berkembang.
6.Software Bisnis
Para pakar IT di Dunia , membuat suatu software yang bisa dipasarkan kepada umum. Banyak bisnis – bisnis software berupa : Software Email, Software Submit Search Engine , Software AntiVirus , Software Pendidikan dll.
7.Bisnis Survey/ Isi Pendapat
Cara kerjanya kita diminta untuk mengisi form isian survey dari beberapa buah Perusahaan Besar yg sedang studi pasar , nah dari situ kita dibayar. Nominal besarnya pembayaran tergantung dari perusahaan, namun prioritas untuk warga negara indonesia masih kecil sekali. Kebanyakan diperuntukkan kepada rakyat amerika, canada atau inggris.
8.Bisnis Mengetik
Bekerja di internet dengan cara mengetik tugas – tugas yang diberikan oleh beberapa Perusahaan di Amerika , cuma untuk pasar indonesia juga masih sedikit.
9. Bisnis di rumah.
Bisnis Online satu ini membuat anda bisa menghasilkan uang dari kenyamanan rumah anda. Tidak terkena macet ataupun dikejar waktu.

PERBANKAN

PERBANKAN
kata bank berasal dari bahasa italia banca atau uang, yaitu sebuah tempat di mana uang disimpan dan dipinjamkan.  Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Secara lebih luas, bank dapat diartikan sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitasnya selalu berkaitan dalam bidang keuangan.
Jasa bank sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Jasa perbankan pada umumnya terbagi atas dua tujuan, yaitu :
Sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabah. Untuk ini, bank menyediakan uang tunai, tabungan, dan kartu kredit. Ini adalah peran bank yang paling penting dalam kehidupan ekonomi. Tanpa adanya penyediaan alat pembayaran yang efesien, maka barang hanya dapat diperdagangkan dengan cara barter yang memakan waktu.
Dengan menerima tabungan dari nasabah dan meminjamkannya kepada pihak yang membutuhkan dana, berarti bank meningkatkan arus dana untuk investasi dan pemanfaatan yang lebih produktif. Bila peran perbankan ini berjalan dengan baik, ekonomi suatu negara akan meningkat. Tanpa adanya arus dana ini, uang hanya berdiam di saku seseorang, orang tidak dapat memperoleh pinjaman dan bisnis tidak dapat dibangun karena mereka tidak memiliki dana pinjaman.
Manfaat lainnya yaitu :
·         Sebagai model investasi, yang berarti, transaksi derivatif dapat dijadikan sebagai salah satu model berinvestasi. Walaupun pada umumnya merupakan jenis investasi jangka pendek (yield enhancement).
·         Sebagai cara lindung nilai, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai salah satu cara untuk menghilangkan risiko dengan jalan lindung nilai (hedging), atau disebut juga sebagai risk management.
·         Informasi harga, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai sarana mencari atau memberikan informasi tentang harga barang komoditi tertentu dikemudian hari (price discovery).
·         Fungsi spekulatif, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan kesempatan spekulasi (untung-untungan) terhadap perubahan nilai pasar dari transaksi derivatif itu sendiri.
·         Fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan gambaran kepada manajemen produksi sebuah produsen dalam menilai suatu permintaan dan kebutuhan pasar di masa mendatang. Terlepas dari funsi-fungsi perbankan (bank) yang utama atau turunannya, maka yang perlu diperhatikan untuk dunia perbankan, ialah tujuan secara filosofis dari eksistensi bank di Indonesia. Hal ini sangat jelas tercermin dalam Pasal empat (4) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang menjelaskan, ”Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak”. Meninjau lebih dalam terhadap kegiatan usaha bank, maka bank (perbankan) Indonesia dalam melakukan usahanya harus didasarkan atas asas demokrasi ekonomi yang menggunakan prinsip kehati-hatian. 4 Hal ini, jelas tergambar, karena secara filosofis bank memiliki fungsi makro dan mikro terhadap proses pembangunan bangsa.
Eksistensi perbankan Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh kemampuannya membaca perubahan-perubahan di lingkungan eksternalnya, baik pada lingkup nasional maupun internasional.
Perbahan-perubahan yang penting untuk dicermati adalah perubahan struktur dan karakter perekonomian nasional sebagai akibat dari perubahan struktur insentif pasca-krisis, penerapan otonomi global, serta fenomena globalisasi dan regionalisasi.
JENIS-JENIS BANK
Dalam prakteknya bank dibagi dalam beberapa jenis. Perbedaan jenis bank dapat dilihat dari segi fungsi, serta kepemilikannya.
Dilihat dari segi fungsinya, bank dibedakan berdasarkan luasnya kegiatan atau jumlah produk yang dapat ditawarkan serta jangkauan wilayah operasinya.
Bank Sentral, merupakan bank yang mengatur berbagai kegiatan yang berkaitan dengan dunia perbankan dan dunia keuangan disuatu negara. Disetiap negara hanya ada satu bank sentral yang dibantu oleh cabang-cabangnya.
Bank Umum, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secdara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Bank Perkreditan Rakyat, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

sumber : google.com

Kamis, 23 Mei 2013

tugas Softskill JUNI 2013

SISTEM PERBANKAN ELEKTRONIK

Perkembangan Teknologi Perbankan Elektronik
Saat ini perkembangan teknologi sudah semakin canggih, setiap orang dapat dengan mudah dan cepat mengakses teknologi.Khususna di dunia perbankkan dengan segala fasilitas yang disediakan sudah sangat banyak bagi perusahaan bank, pelayanan ini untuk memberi kenyamanan bagi nasabah.
Kegunaan komputer di bidang perbankan untuk menghasilkan informasi bagi pihak manajemen bank sendiri dan juga untuk meningkatkan pelayanan kepada pihak nasabah bank Saat ini dengan dikenalnya E-Commerce, maka pelayanan transaksi secara online dapat diterapkan dengan disediakannya ATM kemudian dengan penggunaan internet memudahkan perbankan dalam melakukan pelayanan kepada nasabahnya melalui INTERNET BANKING dan SMS BANKING. Pesatnya perkembangan teknologi itu telah membentuk masyarakat informasi internasional,termasuk di Indonesia. Sehingga satu sama lain menjadikan belahan dunia ini menjadi sempit dan berjarak pendek Berbisnis pun begitu mudahnya,seperti membalikkan telapak tangan.
Jenis-jenis E-Banking

Automated teller machine (ATM).
Terminal elektronik yang idsediakan lembaga keuangan atau perusahaan lainnya yang membolehkan nasabah untuk melakukan penarikan tunai dari rekening simpanannya di bank, melakukan setoran, cek saldo, atau pemindahan dana.
Computer banking.
Layanan bank yang bisa diakses oleh nasabah melalui koneksi internet ke pusat pusat data bank, untuk melakukan beberapa layanan perbankan, menerima dan membayar tagihan, dan lain-lain.
Debit (or check) card.
Kartu yang digunakan pada ATM atau terminal point-of-sale (POS) yang memungkinkan pelanggan memperoleh dana yang langsung didebet (diambil) dari rekening banknya.
Direct deposit.
Salah satu bentuk pembayaran yang dilakukan oleh organisasi (misalnya pemberi kerja atau instansi pemerintah) yang membayar sejumlah dana (misalnya gaji atau pensiun) melalui transfer elektronik. Dana ditransfer langsung ke setiap rekening nasabah.
Direct payment (also electronic bill payment).
Salah satu bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk membayar tagihan melalui transfer dana elektronik. Dana tersebut secara elektronik ditransfer dari rekening nasabah ke rekening kreditor. Direct payment berbeda dari preauthorized debit dalam hal ini, nasabah harus menginisiasi setiap transaksi direct payment.
Electronic bill presentment and payment (EBPP).
Bentuk pembayaran tagihan yang disampaikan atau diinformasikan ke nasabah atau pelanggan secara online, misalnya melalui email atau catatan dalam rekening bank.Setelah penyampaian tagihan tersebut, pelanggan boleh membayar taguhan tersebut secara online juga jika berkenan. Pembayaran tersebut secara elektronik akan mengurangi saldo simpanan pelanggan tersebut.
Electronic check conversion.
Proses konversi informasi yang tertuang dalam cek (number rekening, jumlah transaksi, dll) ke dalam format elektronik agar bisa dilakukan pemindahan dana elektronik.
Electronic fund transfer (EFT).
Perpindahan “uang” atau “pinjaman” dari satu rekening ke rekening lainnya melalui media elektronik..
Payroll card.
Salah satu tipe “stored-value card” yang diterbitkan pemberi kerja sebagai pengganti cek yang memungkinkan pegawainya mengakses pembayaraannya pada terminal ATM atau Point of Sales.Pemberi kerja menambahkan nilai pembayaran pegawai ke kartu tersebut secara elektronik.
Preauthorized debit (or automatic bill payment).
Bentuk pembuayaran yang mengizinkan nasabah untuk mengotorisasi pembayaran rutin otomatis yang diambil dari rekening banknya pada tanggal-tangal tertentu dan biasanya dengan jumlah pembayaran tertentu (misalnya pembayaran listrik, tagihan telpon, dll).Dana secara elektronik ditransfer dari rekening pelanggan ke rekening kreditor (misalnya PLN atau PT Telkom).
Prepaid card.
Salah satu tipe Stored-value card yang menyimpan nilai moneter di dalamnya dan sebelumnya pelanggan sudah membayar nilai tersebut ke penerbit kartu.
Smart card.
Salah satu tipe stored-value card yang didalamnya tertanam satu atau lebih chips atau microprocessors sehingga bisa menyimpan data, melakukan perhitungan, atau melakukan proses untuk tujuan khusus (misalnya validasi PIN, otorisasi pembelian, verifikasi saldo rekening, dan menyimpan data pribadi). Kartu ini bisa digunakan pada system terbuka (misalnya untuk pembayaran transportasi public) atau system tertutup (misalnya MasterCard atau Visa networks).
Stored-value card.         
Kartu yang di dalamnya tersimpan sejumlah nilai moneter, melalui pembayaran sebelumnya oleh pelanggan atau melalui simpanan yang diberikan oleh pemberi kerja atau perusahaan lain. Untuk single-purpose stored value card, penerbit (issuer) dan penerima (acceptor) kartu adalah perusahaan yang sama dan dana pada kartu tersebut menunjukkan pembayaran di muka untuk penggunaan barang dan jasa tertentu (misalnya kartu telpon). Limited-purpose card secara umum digunakan secara terbatas pada terminal POS yang teridentifikasi sebelumnya di lokasi-lokasi tertentu (misalnya vending machines di  sekolah-sekolah). Sedangkan multi-purpose card dapat digunakan pada beberapa penyedia jasa dengan kisaran yang lebih luas, misalnya kartu dengan logo MasterCard, Visa, atau logo lainnya dalam jaringan antar bank.
Pinsip Penerapan E- Banking dan M- Banking
 Pengertian E-Banking
Apa itu e-banking? Electronic Banking (e-banking) merupakan suatu aktifitas layanan perbankan yang menggabungkan antara sistem informasi dan teknologi, e-banking meliputi phone banking, mobile banking, dan internet banking. E-banking didefinisikan sebagai penghantaran otomatis jasa dan produk bank secara langsung kepada nasabah melalui elektronik, saluran komunikasi interaktif.
E-Banking meliputi sistem yang memungkinkan nasabah bank, baik individu ataupun bisnis, untuk mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan informasi produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi atau publik, termasuk internet. Nasabah dapat mengakses e-banking melalui piranti pintar elektronis seperti komputer/PC, PDA, ATM, atau telepon.
Marilah kita telaah satu persatu saluran dari e-Banking yang telah diterapkan bank-bank di Indonesia sebagai berikut:
1. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri
Ini adalah saluran e-Banking paling populer yang kita kenal. Setiap kita pasti mempunyai kartu ATM dan menggunakan fasilitas ATM. Fitur tradisional ATM adalah untuk mengetahui informasi saldo dan melakukan penarikan tunai. Dalam perkembangannya, fitur semakin bertambah yang memungkinkan untuk melakukan pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan yang terkini transfer ke bank lain (dalam satu switching jaringan ATM). Selain bertransaksi melalui mesin ATM, kartu ATM dapat pula digunakan untuk berbelanja di tempat perbelanjaan, berfungsi sebagai kartu debit. Bila kita mengenal ATM sebagai mesin untuk mengambil uang, belakangan muncul pula ATM yang dapat menerima setoran uang, yang dikenal pula sebagai Cash Deposit Machine/CDM. Layaklah bila ATM disebut sebagai mesin sejuta umat dan segala bisa, karena ragam fitur dan kemudahan penggunaannya.
2. Phone Banking
Ini adalah saluran yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi dengan bank via telepon. Pada awalnya lazim diakses melalui telepon rumah, namun seiring dengan makin populernya telepon genggam/HP, maka tersedia pula nomor akses khusus via HP bertarif panggilan flat dari manapun nasabah berada. Pada awalnya, layanan Phone Banking hanya bersifat informasi yaitu untuk informasi jasa/produk bank dan informasi saldo rekening serta dilayani oleh Customer Service Operator/CSO. Namun profilnya kemudian berkembang untuk transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain; serta dilayani oleh Interactive Voice Response (IVR). Fasilitas ini boleh dibilang lebih praktis ketimbang ATM untuk transaksi non tunai, karena cukup menggunakan telepon/HP di manapun kita berada, kita bisa melakukan berbagai transaksi, termasuk transfer ke bank lain.
3. Internet Banking
Ini termasuk saluran teranyar e-Banking yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi via internet dengan menggunakan komputer/PC atau PDA. Fitur transaksi yang dapat dilakukan sama dengan Phone Banking yaitu informasi jasa/produk bank, informasi saldo rekening, transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain. Kelebihan dari saluran ini adalah kenyamanan bertransaksi dengan tampilan menu dan informasi secara lengkap tertampang di layar komputer/PC atau PDA.
4. SMS/m-Banking
Saluran ini pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari Phone Banking, yang memungkinkan nasabah untuk bertransaksi via HP dengan perintah SMS. Fitur transaksi yang dapat dilakukan yaitu informasi saldo rekening, pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), dan pembelian voucher. Untuk transaksi lainnya pada dasarnya dapat pula dilakukan, namun tergantung pada akses yang dapat diberikan bank. Saluran ini sebenarnya termasuk praktis namun dalam prakteknya agak merepotkan karena nasabah harus menghapal kode-kode transaksi dalam pengetikan sms.
Di balik kemudahan e-Banking tersimpan pula risiko, untuk itu diperlukan pengaman yang baik. Lazimnya untuk ATM, nasabah diberikan kartu ATM dan kode rahasia pribadi (PIN); sedangkan untuk Phone Banking, Internet Banking, dan SMS/m-Banking, nasabah diberikan kode pengenal (userid) dan PIN. Sebagai pengaman tambahan untuk internet banking, pada bank tertentu diberikan piranti tambahan untuk mengeluarkan PIN acak/random. Sedangkan untuk SMS Banking, nasabah diminta untuk meregistrasikan nomor HP yang digunakan.
Dengan beragamnya kemudahan transaksi via e-Banking, kini pilihan ada di tangan kita untuk memanfaatkannya atau tidak. Namun mengingat tidak semua bank menyediakan layanan-layanan tersebut, maka seberapa pintarkah bank kita? Untuk dapat bertransaksi pintar, kini saatnya memilih bank pintar kita, tentunya sesuai kebutuhan transaksi.
International Electronic Fund Transfer
Electronic Funds Transfer Systems (EFTS) sudah menjadi metode utama yang melibatkan pembayaran dana dalam jumlah besar yang dilakukan lembaga keuangan dan nasabah bisnisnya. EFT didefinisikan sebagai pemindahan dana yang diawali dari terminal elektronik, instrument telpon, computer, atau magnetic tape untuk memesan, memerintahkan, atau memberikan kewenangan kepada lembaga keuangan untuk mendebet atau mengkredit rekening.  Kemampuan lembaga keuangan untuk menyediakan jasa-jasa tersebut seiring dengan perkembangan teknologi computer dan teknologi komunikasi data.

FEDWIRE
Fedwire adalah jaringan pemindahan dana dan surat-surat berharga berskala nasional yang diselenggarakan oleh bank sentral Amerika Serikat yang dikenal sebagai Federal Reserve.  Sistem ini terhubung ke 12 bank sentral Negara bagian dengan banyak lembaga keuangan yang tergabung dalam jaringan tersebut  yang memiliki cadangan atau rekening kliring di Fedres. Fedwire memproses hampir US$1.4 trillion per hari dalam bentuk dana dan surat-surat berharga.  Sistem pemindahan dana melalui Fedwire menyediakan transfer elektronik antar lembaga keuangan dan mempunyai fungsi baik sebagai proses kliring maupun pengendapan dananya (settlement). Pelayanan Fedwire bisa diakses melalui computer interface secara langsung atau secara off-line dari pesawat telpon melalui system pengiriman elektronik berbasis PC yang dikenal sebagai Fedline. Beberapa karakteristik Fedwire adalah sebagai berikut:

          Sistem pembayaran secara real-time dari Federal Reserve
          Digunakan oleh lembaga-lembaga keuangan yang memiliki rekening di Federal Reserve
          Digunakan terutama untuk pemindahan dana yang relative besar yaitu dengan rata-rata sebesar $3.5M
          Koneksi On-line yang mencakup 7800 institusi dan 99% transfer memakai koneksi ini:
        Direct connection
        Computer dialup
          Koneksi Off-line mencakup 1700 institutions dan 1% of transfers
        Instruksi telpon dengan katasandi tertentu
          Akses FedLine dari PCs
          Beberapa layanan lainnya berbasis Web tetapi bukan jasa pemindahan dananya

Peserta Fedwire

          Lembaga Depository
          Agen atau cabang bank-bank asing
          Bank anggota dari Federal Reserve System
          U.S. Treasury dan authorized agencies
          Bank sentral Negara lain, otoritas moneter Negara lain, pemerintahan Negara lain, organisasi internasional tertentu; serta
          Pihak lain yang disahkan oleh Reserve bank. 

Tugas SOFTSKIL SIA MEI 2013

SISTEM KLIRING DAN PEMINDAHAN DANA ELEKTRONIK DI INDONESIA

Prinsip Kliring
Definisi kliring adalah sarana perhitungan warkat antar bank yang dilaksanakan oleh bank penyelenggara kliring guna memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral. Proses perhitungan hak dan kewajiban antar bank yang dilaksanakan oleh bank indonesia atau bank yang ditunjuk pada wilayah tertentu.
Kliring antarbank adalah pertukaran warkat ( cek, bilyet giro, nota kredit, nota debit) antar bank yang hasil perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. Kliring diatur oleh Bank Indonesia baik waktu dan tempat pelaksanaan.
Sedangkan bunga bank dapat diartikan sebagai batas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya.bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan ) dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman).

Sistem Kliring dan Pemindahan Dana Elektronik di Indonesia

1. Prinsip Kliring
Sistem kliring yang dilaksanakan BI saat ini sudah dapat berlangsung secara nasional melalui Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI). Maksudnya, proses kliring baik kliring debet maupun kliring kredit yang penyelesaian akhirnya dilakukan secara nasional. Selain itu ada tiga sistem kliring lain yang lazim dikenal, yakni Sistem manual, Sistem Semi Otomasi, dan Sistem Otomasi. Kliring manual adalah penyelenggaraan kliring lokal yang dalam perhitungan, pembuatan bilyet saldo kliring serta pemilihan warkat dilakukan secara manual oleh setiap peserta kliring. Perhitungan kliring didasarkan pada warkat yang dikliringkan oleh peserta kliring. Sedangkan sistem semi otomasi adalah kliring lokal yang perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring dilakukan secara otomasi melalui alat bantu komputer. Namun pemilihan warkat tetap dilakukan secara manual oleh bank peserta kliring. Sementara sistem kliring lokal yang dalam perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring dan pemilahan warkat dilakukan secara otomatis dengan bantuan komputer.
2. Informasi pada Check dan struktur kode mirc
3. Sistem Kliring Elektronik di Indonesia
Sesuai acuan pokok pengembangan sistem pembayaran nasional (Blue Print Sistem Pembayaran Nasional Bank Indonesia;1995) yang antara lain memuat visi, kerangka kebijakan dan langkah-langkah yang perlu dikembangkan dalam menciptakan sistem pembayaran nasional yang lebih efektif, efisien, handal dan aman, maka pada tahun 1996 konsep penyelenggaraan kliring lokal secara elektronik dengan teknologi image mulai dikembangkan oleh Urusan Akunting dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia. Pada tanggal 18 September 1998, Bank Indonesia mencatat sejarah baru dalam bidang sistem pembayaran dimana untuk pertama kalinya di Indonesia diresmikan penggunaan Sistem Kliring Elektronik (SKE) oleh Gubernur Bank Indonesia, DR. Syahril Sabirin. Penerapan SKE tersebut dilakukan pada Penyelenggaraan Klring Lokal Jakarta dimana pada awal implementasi, jumlah peserta yang ikut serta masih terbatas 7 bank peserta kliring (BRI, BDN, BII, BCA, Deutsche Bank, Standard Chartered, Citibank) dan 2 peserta intern dari Bank Indonesia (Bagian Akunting Thamrin dan Bagian Akunting Kota). Keikutsertaan kantor-kantor bank dalam Kliring Elektronik dilakukan secara bertahap sesuai dengan kesiapan teknis masing-masing peserta. Bagi kantorkantor bank yang belum menjadi anggota Kliring Elektronik, perhitungan kliring tetap menggunakan sistem kliring otomasi. Implementasi Kliring Elektronik secara menyeluruh kepada seluruh peserta kliring di Jakarta baru dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2001.
4. Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) PAYMENT SYSTEM (SETTLEMENT SYSTEM) : BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT (BI-RTGS)
Untuk mendukung efektifitas implementasi kebijakan moneter dan untuk mempercepat pemulihan industri perbankan, kebijakan system pembayaran akan diarahkan untuk mempercepat pengembangan dan implementasi suatu system pembayaran yang efisien, akurat, aman, dan konsisten melalui peningkatan kualitas layanan. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah melalui implemnetasi Real Time Gross Settlement System (BI-RTGS) yang sudah dimulai sejak 17 November tahun 2000 di Jakarta.
Tujuan RTGS:
1. Memberikan pelayanan sistem transfer dana antar peserta, antar nasabah peserta dan pihak lainnya secara cepat, aman, dan efisien
2. Memberikan kepastian pembayaran
3. Memperlancar aliran pembayaran (payment flows)
4.Mengurangi resiko settlement baik bagi peserta maupun nasabah peserta (systemic risk)
5. Meningkatkan efektifitas pengelolaan dana (management fund) bagi peserta melalui sentralisasi rekening giro
6. Memberikan informasi yang mendukung kebijakan moneter dan early warning system bagi pengawasan bank
7. Meningkatkan efisiensi pasar uang

PAYMENT SYSTEM (SETTLEMENT SYSTEM) : BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT (BI-RTGS)
Untuk mendukung efektifitas implementasi kebijakan moneter dan untuk mempercepat pemulihan industri perbankan, kebijakan system pembayaran akan diarahkan untuk mempercepat pengembangan dan implementasi suatu system pembayaran yang efisien, akurat, aman, dan konsisten melalui peningkatan kualitas layanan. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah melalui implemnetasi Real Time Gross Settlement System (BI-RTGS) yang sudah dimulai sejak 17 November tahun 2000 di Jakarta.
Tujuan RTGS:
1. Memberikan pelayanan sistem transfer dana antar peserta, antar nasabah peserta dan pihak lainnya secara cepat, aman, dan efisien
2. Memberikan kepastian pembayaran
3. Memperlancar aliran pembayaran (payment flows)
4. Mengurangi resiko settlement baik bagi peserta maupun nasabah peserta (systemic risk)
5. Meningkatkan efektifitas pengelolaan dana (management fund) bagi peserta melalui sentralisasi rekening giro
6. Memberikan informasi yang mendukung kebijakan moneter dan early warning system bagi pengawasan bank
7. Meningkatkan efisiensi pasar uang
Mekanisme Transfer
1. Bank pengirim memasukkan transfer kredit ke terminal RTGS yang ada di bank tersebut yang selanjutnya akan dikirim ke RTGS Computer Center (RCC) di Bank Indonesia
2. RCC akan memproses transfer kredit tersebut dengan mekanisme sebagai berikut:
• Memverifikasi apakah saldo rekening bank pengirim lebih besar atau sama dengan jumlah nominal dari transfer kredit tersebut
• Jika saldo tersebut mencukupi, maka proses akan dieksekusi sacara simultan sehingga rekening bank pengirim dikurangi dan rekening bank penerima akan ditambah secara otomatis
• Jika saldo rekening bank pengirim tidak mencukupi makan transfer kredit tersebut akan ditempatkan dalam antrian di dalam mesin RTGS
3. Informasi mengenai transfer kredut akan dikirimkan secara otomatis ke RCC, RTGS terminal bank pengirim, dan bank penerima.
Manajemen Antrian
1. Sistem antrian pada BI-RTGS didasarkan pada priority level and first in first out (FIFO)
2. Modul antrian dalam BI-RTGS dilengkapi dengan bypass FIFO facility yang beroperasi otomatis jika antrian mencapai jumlah tertentu, dengan tujuan untuk mengurangi jumlah antrian
3. Tingkat prioritas antriannya adalah sebagai berikut:
• Prioritas pertama : Hasil kliring
• Prioritas kedua : Transaksi bank dengan BI/pemerintah
• Prioritas ketiga : Transfer kredit dari bank peserta BI-RTGS
sumber : http://jagatrian.wordpress.com/2011/04/14/prinsip-kliring/
yumniati.staff.jak-stik.ac.id/files/sistem-perbankan%5B8%5D.doc


Kamis, 18 April 2013

Tugas Softskill

Teknologi Sistem Informasi Perbankan
1.      Perkembangan teknologi komputer di Perbankan

Semakin majunya teknologi di dunia transaksi perbankanpun mulai mengunakan teknologi berbasis komputer untuk mempermudah transaksi dengan nasabah. yang tadinya melayani nasabah dengan harus bertemu / nasabah datang ke cabang2 bank yang disediakan oleh bank yang dia gunakan untuk menabung/infertasi menjadi lebih mudah karena bank mulai mengunakan teknoligi berbasis komputer dan sekarang sudah bisa mengakses lewat internet bahkan dengan mobile “HP” dengan SMS sudah banyak diterapkan bank.
            Dalam dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan       mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam   proses inovasi produk dan jasa seperti :
            -     Adanya transaksi berupa Transfer uang via mobile maupun via teller.
            -     Adanya ATM ( Auto Teller Machine ) pengambilan uang secara cash secara 24 jam.
            -     Penggunaan Database di bank – bank.
            -     Sinkronisasi data – data pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat Bank.
            Dengan adanya jaringan computer hubungan atau komunikasi kita dengan klien jadi lebih             hemat, efisien dan cepat. Contohnya : email, teleconference.
            Sedangkan di rumah dapat berkomunikasi dengan pengguna lain untuk menjalin    silaturahmi (chatting), dan sebagai hiburan dapat digunakan untuk bermain game online,          sharing file. Apabila kita mempunyai lebih dari satu komputer, kita bisa terhubung     dengan internet melalui satu jaringan. Contohnya seperti di warnet atau rumah yang    memiliki banyak kamar dan terdapat setiap komputer di dalamnya.
            Pada dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan         mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam   proses inovasi produk dan jasa. Seperti halnya pelayanan electronic transaction (e-    banking) melalui ATM, phone banking dan Internet Banking misalnya, merupakan       bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual         menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan teknologi.
2.      Kriteria pemilihan teknologi perangkat lunak perbankan
            Lembaga keuangan di Indonesia, termasuk bank, sudah lebih cepat dan intensif     dibandingkan sector atau jenis industri lainnya dalam menerapkan teknologi computer            dalam memberikan pelayanannya ke nasabah. Jasa-jas ini meliputi pembayaran         komputerisasi (pemindahan dana melalui computer dengan fasilitas jaringan komunikasi      datanya); jasa penyetoran dan pengambilan dana secara otomatis melalui ATM atau           berbagai jenis kartu plastic; homebanking dan internet banking serta fasilitas pelayanan        lainnya. Beberapa contoh jenis teknologi computer tersebut diantaranya mesin         Automated Teller Machine (ATM), berbagai jenis kartu kredit, Point of sales (POS),   electronic fund transfer system, dan otomatisasi kliring.
            Fungsi teknologi informasi (TI) telah mengalami perubahan dan perkembangan pesat         pada decade terakhir ini. Fungsi TI yang semakin khusus mendorong setiap bank untuk membentuk bagian, departemen, atau unit kerja khusus tersendiri. Walaupun struktur     tersebut tergantung pada berbagai factor misalnya skla bisnis dan beban kerja, tetapi unit          kerja tersebut mencerminkan 2 aspek kegiatan yaitu aspek pengembangan teknologi dan             aspek operasionalnya.
            Fasilitas pengolahan data yang tersedia di bank saat ini merupakan hasil kemajuan             teknologi dan kebutuhan untuk menjalankan operasi secara sistematis dan baik sesuai       dengan aliran masuk dan keluar dana bank. Fasilitas tersebut berfungsi untuk menangani, memilih, menghitung, menyusun, melaporkan, dan mengirimkan informasi. Jadi             penggunaan TI di bank dimaksud adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi             pengelolaan data kegiatan usaha perbankan sehingga dapat memberikan hasil yang             akurat, benar, tepat waktu, dan dapat menjamin kerahasiaan informasi (sesuai peraturan            Bank Indonesia).
            Fungsi TSI yang tepat tidak terlepas dari criteria pemilihan jenis teknologi yang akan         digunakan oleh bank. Sistem aplikasi computer yang digunakan di bidang perbankan          harus bisa mengakomodasikan semua kebutuhan bank dan sesuai dengan ketentuan            otoritas moneter (salam hal ini adalah Bank Indonesia). Hal ini memerlukan pemilihan            software computer mengingat jenis software yang ada dan ditawarkan di pasar relative             banyak. Secara umum pemilihan ini berdasarkan kesesuaian antara kapasita bank dengan   fasilitas atau kemampuan software yang akan dipilih sehingga investasi yang telah          dikeluarkan benar-benar efektif dan memberikan nilai tambah terhadap bank.
            Sebagai contoh, Bank yang kapasitasnya relative kecil, misalnya Bank Perkreditan             Rakyat atau BPR kurang relevan bila menggunakan system aplikasi computer yang     menyediakan fasilitas transaksi dalam valuta asing atau pengelolaan giro. Hal ini    mengingat bahwa BPR tidak boleh melakukan transaksi dalam valuta asing dan tidak ikut         dalam lalu lintas pembayaran giral. Penggunaan software tersebut menjadi tidak efisien     dan biaya investasinya lebih besar dibandingkan dengan nilai tambah yang dihasilkannya.
            Kriteria pemilihan software computer perbankan yang baik sesuai dengan kebutuhan         bank secara umum berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut:
            1. Kemampuan dokumentasi atau Penyimpanan Data
            Jenis dan klasifikasi data bank yang relative banyak harus bisa ditampung oleh software    yang akan digunakan, termasuk pertimbangan segi keamanan datanya. Jumlah nasabah           serta frekuensi dan jumlah transaksi harian yang besar memerlukan memory computer   yang besar, selain memerlukan kecepatan prosesor yang tinggi juga. Sebagai contoh BPR        kurang efisien jika menggunakan mesin besar, misalnya AS/400 dalm operasionalnya            karena kapasitas dan cakupan geografis BPR biasanya relative kecil.
            2. Keluwesan (Flexibility)
            Operasional bank selalu berkembang dengan kebutuhan yang berubah-ubah dan mungkin bertambah di kemudian hari walaupun informasi dasarnya tetap sama. Kondisi ini harus bisa diantisipasi oleh perangkat lunak computer sampai batas-batas tertentu. Setiap bank    mempunyai system dan prosedur yang mungkin berbeda meskipun data atau informasi             dasar yang diolahnya sama. Perangkat lunak computer yang fleksibel dapat digunakan       oleh dua bank yang kapasitasnya sama tetapi system dan prosedurnya berbeda.
            3. Sistem Keamanan
            Sebagai lembaga kepercayaan masyarakat (agent of trusth), bank memerlukan system        keamanan yang handal untuk menjaga kerahasiaan data atau keuangan nasabah; serta          mencegah penyalahgunaan data atau keuangan oleh pihak lain yang tidak bertanggung      jawab. Software computer perbankan yang baik harus menyediakan fasilitas pengendalian dan pengamanan tersebut.
            4. Kemudahan penggunaan (user friendly)
            Pengertian mudah dioperasikan bukan berarti setiap pemakai (user) bisa mengakses ke       software tersebut tetapi petugas yang memang mempunyai kewenangan mudah          mengoperasikan proses yang menjadi tanggung jawabnya. Tahap input, proses, dan    output yang dilakukan pada software tersebut tidak menjadi penghambat dalam kegiatan            perbankan secara keseluruhan. System aplikasi computer yang baik bahkan dapat   mendeteksi kesalahan pengoperasian yaitu dengan memberikan error message dan         memberikan petunjuk pemecahan masalahnya.
            5. Sistem Pelaporan (Reporting system)
            Data atau informasi yang dibutuhkan harus bisa disajikan dalam bentuk yang jelas dan      mudah dimengerti. Bank memerlukan laporan-laporan yang lengkap dan jelas tersebut terutama dalam proses pemeriksaan (audit) atau penyajian laporan yang bisa dimengerti          oleh pihak-pihak yang berkempentingan dengan harapan keuangan setiap bank menjadi    lebih transparan dan bisa dipertanggungjawabkan.
            6. Aspek Pemeliharaan
            Kinerja software perbankan diharapkan relative stabil selama bank beroperasi. Kondisi      ini memerlukan aspek pemeliharaaan yang baik, dalam arti secara teknis tidak sulit   dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang relative mahal. Pemeliharaan ini juga menyangkut pergantian atau perbaikan teknis peralatan dan modifikasi atau             pengembangan software.
            7. Source Code
            Software perbankan biasanya merupakan program paket yang sudah di-compile sehingga menjadi excecutable file. File program tersebut relative tidak bisa dirubah atau         dimodifikasi seandainya bank menginginkan perubahan atau fasilitas tambahan dari           software tersebut. Kondisi ini bisa diatasi jika pihak bank mempunyai dan memahami        software tersevut dalam bentuk bahasa pemrograman aslinya atau source code.
3.      Struktur Informasi dan hubungan antar subsistem aplikasi bank
A. Hubungan antar Subsistem
Sistem informasi keuangan merupakan bagian penting dari struktur informasi di berbagai lembaga keuangan. Meskipun sering dinamakan sistem general ledger, sistem informasi keuangan sebenarnya adalah sistem pelaporan dan pengendalian keuangan menyeluruh yang tidak hanya sebatas fungsi-fungsi rutin yang mencakup pemeliharaan general ledger sebuah lembaga. Sistem ini merupakan salah satu dari dua sistem yang memayungi kegiatan bank. Sistem yang lainnya adalah sistem informasi nasabah (customer information system). Jika seluruh aktivitas bank sudah menggunakan sistem aplikasi maka jumlah subsistem atau modul aplikasinya akan semakin banyak.
Pengertian sistem aplikasi perbankan adalah penggunaan komputer dan alat-alat pendukungnya dalam operasional perbankan yang meliputi pencatatan, penghitungan, peringkasan, penggolongan, dan pelaporan semua kegiatan di bidang perbankan. Kegiatan tersebut bisa meliputi administrasi, akuntansi, manajemen, pemasaran, atau bidang lain yang mendukung kegiatan perbankan.
Proses komputerisasi pada kegiatan-kegiatan operasional perbankan tersebut selain dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi dan efektivitas operasional perbankan dalam melayani costumer atau nasabah, juga memberikan data dan informasi yang akurat bagi manajemen perbankan. Data dan informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan dalam penyusunan strategi selanjutnya dengan tujuan, antara lain, untuk menjaga kestabilan kredibilitas dan likuiditas lembaga perbankan tersebut.
Sistem aplikasi komputer perbankan yang lengkap dan terintegrasi satu sama lain mencakup:
sistem informasi keuangan (financial information system);
sistem pengolahan transaksi (transaction processing system);
sistem pengolahan aplikasi (application processing system);
sistem keputusan manajemen (management decision system); dan
sistem informasi nasabah (customer information system).
Untuk kasus bank-bank di Indonesia, bisa dikatakan belum ada sistem aplikasi bank yang bisa dikategorikan sebagai fully integrated. Sistem aplikasi yang bisa dikatakan hampir semua bank sudah menerapkan sebagian atau seluruhnya adalah sistem pengolahan aplikasi (application processing system) yang berkaitan dengan pengelolaan dana masyarakat (deposit application system). Sistem aplikasi yang akan dikaji dalam modul pelatihan ini adalah aplikasi general ledger, aplikasi tabungan, dan aplikasi giro.
A. Aplikasi General Ledger
Sistem Aplikasi General Ledger bersifat Integrated banking operational system dengan memakai jaringan kerja komputer yang saling berhubungan dengan seluruh kegiatan operasional aplikasi perbankan. Yakni, mulai dari proses pembukuan sampai dengan pelaporan keuangan bank serta penerapan sistem On Line antar-bagian atau antar-cabang.
Sistem informasi keuangan bisa menyediakan informasi untuk berbagai tujuan, yaitu
(1) pelaporan periodik,
(2) informasi historik,
(3) laporan ke otoritas moneter (Bank Indonesia),
(4) laporan konsolidasi,
(5) perencanaan laba dan anggaran,
(6) pelaporan kinerja, menghitung tingkat, hasil, dan berbagai rasio keuangan, (7) akuntansi biaya, dan
(8) output untuk sistem lain.
Fasilitas tambahan yang terdapat pada berbagai sistem informasi keuangan meliputi informasi saldo rata-rata, memasukkan transaksi pada hari sebelumnya, pembangkitan transaksi secara otomatis, deskripsi transaksi otomatis, perbaikan pemasukan data, implosion dan eksplosion transaksi, pemasukan data secara on line, pelayanan on line, pembuatan berbagai bentuk laporan, sistem keamanaan, pembuatan laporan gabungan, perhitungan pajak, konversi nilai tukar mata uang, dan prosedur tutup tahun. Sedangkan karakteristik tambahannya adalah berupa fleksibitas sistem informasi keuangan tersebut.
A. Sistem Aplikasi Tabungan dan Sistem Aplikasi Giro
Penerapan sistem aplikasi tabungan dan sistem aplikasi giro pada dasarnya adalah mengubah pengolahan data dari sistem manual yang bersifat prosedural atau langkah-langkah pelayanan tabungan untuk menjadi pengolahan data dengan menggunakan komputer. Secara umum penggunaan sistem aplikasi ini tidak mengubah pengertian atau prosedur-prosedur mengenai tabungan yang berlaku standar untuk setiap bank. Perbedaan yang ada lebih bersifat pelayanan terhadap nasabah, perhitungan bunga secara otomatis, dan cara pelaporan (reporting).
Kemampuan sistem aplikasi tabungan dan giro berbeda-beda antara satu bank dan bank lainnya. Sebagai contoh, ada sistem aplikasi tabungan dan giro yang bisa mengakomodasikan sistem on line, tetapi masih ada bank yang menggunakan sistem aplikasi tabungan dan giro yang hanya bisa dioperasikan off line dan hanya terpasang di satu komputer (stand alone). Perbedaan kemampuan dan kapasitas sistem tersebut menyebabkan banyaknya berbagai jenis sistem aplikasi tabungan dan giro yang digunakan oleh bank-bank di Indonesia, baik yang dikembangkan sendiri oleh sumber daya intern bank maupun yang dibeli dari vendor atau software house.
Sistem aplikasi tabungan dan sistem aplikasi giro yang akan dipelajari di sini adalah aplikasi yang memungkinkan diterapkannya sistem on line dan bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user). Kedua aplikasi ini juga telah terintegrasi atau terhubung dengan aplikasi general ledger sehingga pada pembuatan laporan neraca, sistem aplikasi tabungan dan sistem aplikasi giro tidak perlu memasukkan (input) ulang ke aplikasi general ledger tetapi secara otomatik dilakukan posting.